Search This Blog

> Belajar Matematika dan Sains Menyenangkan

Sunday, September 14, 2025

Teman Memancing

 

Tono suka ikut Bapak memancing. Biasanya berangkat sore hari, pulang menjelang malam. Berdua memancing di rawa tak jauh dari rumahnya. Tono dan Bapak memancing setiap tiga hari sekali.


 

Ini hari Senin, jam tiga sore. Tono sudah pulang sejak jam dua tadi, sedangkan Bapak baru saja pulang kerja.

“Bagaimana, Ton. Hari ini sudah siap membawa pulang banyak ikan?” tanya Bapak.

Tono mengangguk semangat, “Tentu saja, Pak. Aku sudah menyiapkan kail yang bisa menangkap mujahir besar,” sahut Tono.

“Oke. Kamu siap-siap, Bapak makan dulu. Selesai, langsung kita berangkat, ya,” kata Bapak sambil mengambil piring, lalu menuju meja makan.

Tak lama kemudian, Bapak dan Tono sudah di atas motor, berpamitan pada Ibu, siap berangkat.

Tono sangat bersemangat hari ini. Penasaran, karena terakhir kali memancing, ikan besar yang sudah memakan umpannya, lepas. Kail yang dipasang di jorannya kurang besar. “Semoga hari ini mendapat tangkapan besar,” gumamnya.

Sesampai di tempat pemacingan, Tono segera mencari tempat yang sekiranya nyaman dan banyak ikan. Karena sudah terbiasa memancing, Tono sudah tahu cara memasang umpan, melempar joran dan mengangkatnya ketika ada ikan yang memakan umpannya. Dia bisa melakukan semuanya sendiri.

“Hati-hati ya, Ton. Jangan terlalu jauh dan pilih tempat yang stabil,” Bapak tetap mengingatkan. Karena kadang duduk di bambu yang rapuh bisa jatuh atau terpeleset, tercebur ke rawa. Bisa bahaya meskipun bisa berenang. Karena dasar rawa berlumpur dan penuh ganggang, jadi tidak tahu kedalaman rawa, atau bisa saja terjerat ganggang.

Sekitar satu jam menunggu, umpan Tono beberapa kali sudah dimakan, tapi ikan yang didapat kecil-kecil. Tono melepasnya. Angin sepoi-sepoi bertiup agak kencang. Tono setengah mengantuk ketika ada seseorang menyapanya.

“Halo, aku pernah melihatmu beberapa kali. Kamu juga suka ikut bapakmu memancing?” tanya seorang anak yang kira-kira sebaya Tono.

Tono mengangguk, “Aku juga pernah melihatmu. Aku Tono, nama kamu siapa?” Tono langsung memperkenalkan diri. Senang rasanya dapat kawan sebaya di tempat memancing.

“Aku Budi. Sudah dapat banyak ikan? Boleh aku mengambil tempat di dekatmu?” tanya Budi yang disambut anggukan kepala Tono. Tak lama mereka berdua langsung menjadi akrab. Berbicara tentang memancing, tentang sekolah, dan tentang lain-lainnya.

“Ternyata kita berdua sering memancing, tapi ketemunya hanya sesekali saja. Kamu berapa hari sekali memancing?” tanya Tono.

“Aku memancing tiap lima hari sekali. Kalau kamu?”

“Aku setiap tiga hari sekali. Ikut jadwal Bapak, sih,” sahut Tono. “Oh, kalau gitu kita bisa menghitung kapan kita akan ketemu lagi.”

“Oiya, betul. Seperti soal matematika di sekolah, ya. Tono memancing tiap tiga hari sekali, Budi memancing tiap lima hari sekali. Jika mereka memancing bersama hari Senin, 8 September 2025, kapan mereka akan memancing bersama lagi?” Langsung Budi meniru guru yang membacakan soal di depan kelas.

Tono  tertawa melihat ulah Budi. “Baik kalo gitu aku jawab, ya. Kita cari dulu faktor prima dari tiga dan lima. Untuk 3 faktor primanya 3, sedangkan 5 faktor primanya 5.” Tono berhenti sebentar sambil membayangkan hitungan di kepalanya.

Budi memperhatikan Tono sambil sesekali melirik ke kambangan-nya.

“Lalu cari nilai KPK-nya. KPK adalah Kelipatan Persekutuan Terkecil. KPK = 3 x 5 = 15. Jadi Tono dan Budi akan bertemu lima belas hari lagi. Kalau sekarang hari Senin, 8 September 2025, maka lima belas hari lagi akan jatuh pada hari Selasa, 23 September 2025.” Tono menjawab sambil pura-pura menerangkan.

“Wah, cepat betul hitunganmu. Keren.” Budi mengangkat satu jempolnya ke arah Tono. “Siplah kalau gitu, kita jadi tahu kapan akan memancing bersama lagi. Lain kali kita bawa camilan dan ngobrol seru lagi, ya,” kata Budi bersemangat.

“Wah, jadi tidak sabar menunggu lima belas hari lagi, hehehe…”

“Eh, eh, itu pelampungmu tenggelam,” kata Budi sambil menunjuk pelampung Tono.

Tono segera menarik jorannya, “Yak, kena. Eh, punyamu juga!”

Budi juga berhasil menangkap seekor ikan mujahir sebesar tiga jari.

Wah, seru sekali dapat teman memancing.

 

**SELESAI**


No comments:

Post a Comment

Teman Memancing

  Tono suka ikut Bapak memancing. Biasanya berangkat sore hari, pulang menjelang malam. Berdua memancing di rawa tak jauh dari rumahnya. Ton...