Hari Sabtu lalu, Koko dan Cici naik Gunung Merbabu. Mereka berdua sangat
antusias. Memang sudah sejak lama ingin sekali mendaki Gunung Merbabu. Karena diperkirakan
pada hari itu cuaca memungkinkan, dan ada pendamping yang mengenal medan, maka Ayah
dan Ibu mengizinkan.
Persiapan untuk naik Merbabu sudah dilakukan sejak lama. Pertama,
latihan fisik supaya kuat berjalan jauh dan menanjak, karena menghadapi medan
gunung tidak semudah berjalan-jalan di pedesaan atau perkotaan. Selanjutnya, latihan
membawa beban, karena setidaknya harus bisa membawa sendiri barang-barang
pribadi untuk keperluan di gunung. Lalu ada latihan pertolongan pertama, bagaimana
jika mengalami hipotermia, atau terluka, atau jatuh, atau kelelahan, dan
pertolongan pertama lainnya. Selain dari latihan-latihan tersebut, yang harus selalu diperhatikan adalah untuk tidak meninggalkan rombongan atau meninggalkan
kawannya jika ada yang sakit. Harus bisa saling menjaga dan saling bertanggung
jawab.
Sehari sebelum pemberangkatan, Koko dan Cici mempersiapkan barang-barang
yang akan dibawa. Berdua mereka membuat daftar bawaan supaya tidak ada yang
terlupa. Dari mulai baju ganti, baju hangat, senter, obat pribadi, air,
logistik, kantong tidur, matras, tenda, dan barang tambahan lain yang sekiranya
dibutuhkan di atas gunung.
Koko akan membawa ransel gunung atau carrier dengan kapasitas 60 liter, sedangkan Cici akan membawa carrier dengan kapasitas 50 liter. Setelah menata rapi barang bawaan di dalam carrier, ternyata berat keseluruhan ransel yang akan dibawa Koko adalah 15 kg, sedangkan ransel yang dibawa Cici beratnya 10 kg. Karena beberapa waktu lalu sudah menyiapkan diri untuk membawa beban yang cukup berat, Koko dan Cici yakin bisa membawa carrier dengan berat tersebut sampai ke atas.
***
Hari mendaki pun tiba.
“Aduh, aku nggak kuat. Mataku berkunang-kunang, perutku mual,” kata Mimi
“Ini ada coklat dan roti. Kita istirahat sebentar sambil mengisi
tenaga,” kata Cici sambil memberikan coklat kepada Mimi.
Mimi menolak, “Aku malas makan. Perutku tidak enak,” katanya.
“Tapi kamu harus makan. Kalau tidak, nanti tidak ada tenaga untuk
melanjutkan perjalanan,” sahut Cici.
Akhirnya Mimi mau makan meski hanya sedikit. 
“Bagaimana, Mi? Apa kamu kuat untuk melanjutkan perjalanan, atau mau
membuat tenda di sini saja?” tanya Cici.
“Aku mau berjalan sampai ke puncak,” kata Mimi setelah tenaganya mulai
pulih.
“Bagaimana kalau kubawakan ranselmu?” Ternyata Koko yang bertugas
sebagai sweeper atau penyapu
rombongan sudah ada di belakang Cici dan Mimi.
“Oh, tentu saja itu sangat membantu, tapi apakah kamu tidak keberatan?” tanya Mimi.
Koko berpikir sebentar, mengangkat carrier
Mimi, menimbang-nimbang, lalu berkata, ”Dengan tambahan beban ini, kurasa aku
masih mampu. Lagipula kita sudah hampir sampai, kalau nanti capek, aku akan
istirahat sebentar,” jawab Koko.
“Baiklah. Terima kasih banyak, Ko,” sahut Mimi.
Koko lalu menyusun carrier Mimi
di atas carrier miliknya sendiri,
supaya mudah dibawa. Tepat sebelum mulai berjalan, Koko melihat Cici cukup
kerepotan membawa satu tas kecil sambil menggandeng Mimi.
“Tas kecilmu perlu kubawakan juga? Kalau diletakkan di depan dada
sepertinya tidak terlalu mengganggu,” tanya Koko menawarkan bantuan.
Cici memberikan tas kecilnya, lalu melihat Koko membawa semua bawaannya, “Wah, kamu kuat? Jadi, berapa beban yang kamu bawa?”
Dua carrier di pundaknya dan
satu tas di dadanya. “Berat juga, tapi kurasa masih bisa. Ranselku beratnya
kira-kira 15 kg, ransel Mimi kira-kira 10 kg, sedangkan tas kecil ini mungkin
sekitar 1 kg. Jadi berat total beban yang aku bawa kira-kira 15 + 10 + 1 =
26 kg.” Koko menghitung sambil bersiap untuk melanjutkan perjalanan. “Hehe…
berat juga. Tapi yakin bisa, yok semangat buat naik sampai ke tempat mendirikan
tenda. Nanti sampai di sana kita segera makan dan beristirahat,” sahut Koko sambil mengepalkan kedua tangannya. 
Merasa sudah cukup beristirahat, segera mereka melanjutkan perjalanan lagi. Tak jauh di depan mereka, rombongan yang sudah lebih dahulu berjalan
mulai menyoraki untuk memberi semangat.
Ayo semangat naik-naik ke puncak gunung… ^^


 
 
 
No comments:
Post a Comment