Search This Blog

> Belajar Matematika dan Sains Menyenangkan

Sunday, February 6, 2022

Menghitung Banyak Orang yang Dibutuhkan dengan Perbandingan Senilai

-Perbandingan Senilai adalah perbandingan dua besaran yang apabila nilai satu variabel meningkat, maka nilai variabel yang lain juga meningkat.-

 

“El, Mama dapat tugas untuk mempercantik blog komunitas, nih. Bikinnya pakai aplikasi apa?” tanya Mama yang memang agak gagap teknologi. Maklum sudah tua susah mengikuti perkembangan zaman.

Ella mendekati Mama, lalu duduk di sampingnya sambil membuka gadget. “Ini, nih Ma, yang sekarang banyak dipakai. Cara mempercantik blog menggunakan Canva. Gampang dan cepat,” sahut Ella sambil menunjukkan aplikasinya. “Aku juga pake aplikasi ini buat desain undangan pop-up untuk pameran di sekolah, lho.”

Ella mengajari Mama sebentar, lalu bisa deh utak-atik sendiri.

“Wah, ternyata gampang, ya! Dan asyik juga bisa membuat macam-macam menggunakan aplikasi ini,” sahut Mama sambil mengagumi hasil karyanya sendiri. “Oiya, kemarin kamu bikin undangan berenam dengan temanmu, dalam satu hari jadi berapa buah?” tanya Mama.

                                                                            Ilustrasi pernah dipakai di web Rumpun Aksara

 

“Kemarin dikerjakan enam orang, sehari jadi dua puluh empat undangan, Ma,” jawab Ella.

“Padahal butuh berapa undangan untuk pameran nanti?’ tanya Mama lagi.

“Acaranya lusa, waktu mengerjakannya tinggal besok. Masih butuh empat puluh delapan undangan lagi,” sahut Ella.

“Wah, harus menambah bala bantuan dong, ya! Kira-kira berapa orang bisa selesai mengerjakan empat puluh delapan undangan?” Mama mengernyitkan dahinya, serius menghitung.

“Nah, ini nih, Ma. Kita bisa menghitungnya pakai Perbandingan Senilai,” kata Ella.

“Perbandingan apa?” Mama makin bingung.

“Perbandingan Senilai,” jawab Ella. ”Ada yang namanya Perbandingan Berbalik Nilai, ada juga Perbandingan Senilai. Perbandingan Senilai adalah perbandingan dua besaran yang apabila nilai satu variabel meningkat, maka nilai variabel yang lain juga meningkat.“ jelas Ella.

“Contohnya, ya ini. Perbandingan banyaknya orang yang mengerjakan dengan undangan yang akan dibuat. Semakin banyak orang yang mengerjakan, maka undangan yang dihasilkan akan makin banyak. Di kasus orang versus undangan, begini perhitungannya:

6 orang ➞ 24 undangan

n orang 48 undangan

Menghitungnya tinggal dikali silang aja, Ma.

6 x 48     = n x 24

288        = n x 24

n            = 288/24

n            = 12 orang

Jadi untuk membuat empat puluh delapan undangan, dibutuhkan dua belas orang yang mengerjakan.”


 

“Wah, praktis juga ya, kalau bisa dihitung seperti itu. Jadi bisa langsung memperkirakan banyak orang yang dibutuhkan untuk mengerjakan sesuatu,” kata Mama.

“Iya betul, Ma! Perhitungan perbandingan senilai ini juga bisa diaplikasikan untuk perhitungan semacam ini:

1.    Perbandingan antara jumlah barang dan harga barang.

2.    Perbandingan antara jarak tempuh kendaraan dengan waktu tempuhnya.

3.    Perbandingan antara jumlah pekerja dengan upah yang harus dibayarkan.

4.    Perbandingan antara bahan pembuat makanan dengan jumlah makanan yang dihasilkan.

Dan masih banyak perbandingan senilai lainnya,” jelas Ella.

“Untuk koki, atau ibu-ibu ketika mau membuat kue atau masakan. Tinggal hitung berapa resep yang mau dibuat kalau mau bikin jumlah kue atau masakan sekian banyak. Betul, kan?” timpal Mama ikut memberi contoh soal perbandingan senilai.

“Yak, betul sekali, Ma!” Ella mengangkat dua ibu jarinya ke arah Mama. “Nah, karena sekarang Mama sudah bisa mengutak-atik Canva sendiri, dan sebagai bonus bisa menghitung perbandingan senilai, aku mau lanjut membuat undangan lagi, ya. Sekalian mau cari bala bantuan dua belas orang itu tadi, supaya undangan selesai tepat waktu untuk acara lusa.”

“Oke, sayang. Thank you, ya!” sahut Mama sambil mengecup lembut pipi Ella.

 

***SELESAI**

 

Tuesday, February 1, 2022

Buah Jeruk Mandarin untuk Dibagikan

-Perbandingan berbalik nilai adalah perbandingan antara dua besaran dimana ketika satu variabel bertambah, maka variabel lainnya akan berkurang. Atau sebaliknya.-

 


Hari ini, Mak Hwa dan keluarganya merayakan Tahun Baru Imlek. Semua sanak saudara berdatangan, karena Mak Hwa termasuk yang dituakan di keluarga besarnya. Ramai sekali di rumah Mak Hwa. Semua berpakaian serba merah. Ada meja berisi makanan dan minuman untuk mendoakan para leluhur, ada sekeranjang uang-uangan kertas yang nantinya akan dibakar untuk sembahyang. Rumah tampak meriah dengan dekorasi pernak-pernik khas Imlek yang bernuansa merah dan keemasan. Ada juga petasan renteng dan kembang api yang akan segera dinyalakan. Dan yang tidak kalah seru, biasanya di depan rumah Mak Hwa akan dilewati rombongan barongsai yang akan memberi pentunjukan menarik.

Setelah semua berkumpul, anak, menantu, cucu dan cicit Mak Hwa saling memberikan salam. Dan yang biasanya paling ditunggu adalah bagi-bagi angpau. Semua senang dan bergembira, saling mendoakan supaya tahun di depan menjadi tahun yang berlimpah berkat dan kemakmuran. Semua sejahtera dan diberi kesehatan.

A Lin dan Chun-chun sedang menunggu rombongan barongsai, ketika Mak Hwa memanggil dari dalam rumah. “Lin, Chun, sini sebentar!”

A Lin dan Chun-chun bergegas menghampiri Mak Hwa. “Ada apa, Mak?”

“Emak minta tolong, buah jeruk mandarin ini dibagi sama rata, kemudian diantarkan ke tetangga sekitar rumah, ya! Ada enam keluarga, tiap keluarga mendapat satu bingkisan yang berisi dua belas jeruk,” kata Mak Hwa sambil memberikan kotak-kotak kardus kosong untuk diisi jeruk mandarin.

“Siap, Mak. Emak duduk santai saja, biar A Lin dan Chun-chun yang mengerjakan ini,” jawab A Lin sambil menggandeng Mak Hwa ke kursi goyangnya.

Tiba-tiba Ko Sam mendekati Mak Hwa, kemudian berkata, “Mah, ada dua keluarga pindahan baru di ujung jalan. Sebaiknya kita beri bingkisan juga, sebagai tanda perkenalan.”

“Oiya, tapi sudah terlalu siang untuk berbelanja jeruk lagi. Bagaimana, ini?” Mak Hwa kebingungan.

“Kita bagi ulang saja, Mak. Jumlah jeruk yang tadinya akan dibagi untuk enam keluarga, jadi dibagi rata untuk delapan keluarga,” usul Chun-chun.

“Ide bagus, Chun,” kata Ko Sam. “Nanti bisa kita tambahkan kue keranjang yang dibawa Ik Yan,” lanjutnya yang disambut senyum dan anggukan Mak Hwa tanda setuju.

“Jadi berapa jumlah masing-masing jeruk untuk delapan keluarga?” A Lin agak kebingungan membaginya.

“Kita bisa menghitung pakai perbandingan berbalik nilai, Lin!” kata Chun-chun.

“Apa itu perbandingan berbalik nilai?” tanya A Lin.

“Perbandingan berbalik nilai adalah perbandingan antara dua besaran dimana ketika satu variabel bertambah, maka variabel lainnya akan berkurang. Atau sebaliknya,” jelas Chun-chun.

“Jadi kalau di kasus jeruk mandarin ini:

6 keluarga ➞ 12 jeruk

8 keluarga ➞ n jeruk

Variabel keluarga bertambah dari 6 menjadi 8, seharusnya variabel jeruk berkurang dari 12 menjadi lebih sedikit. Artinya nilai n lebih kecil dari 12,” lanjut Chun-chun.

“Oooke, sudah ngerti, nih tentang perbandingan berbalik nilai. Lalu cara menghitungnya bagaimana?” tanya A Lin.

 

“Begini caranya:

6 x 12  =   8 x n

72        =   8 x n

n          =   72/8

n          =   9

Jadi jika dibagi delapan keluarga, masing-masing keluarga sekarang mendapat sembilan buah jeruk mandarin,” jawab Chun-chun.

A Lin mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti.

“Wah, cucu-cucu Emak pinter semua, ya!” kata Mak Hwa dari balik kursi goyangnya.

“Nah, sekarang buruan dibagi, lalu dimasukkan ke dalam kotak. Nanti biar Ko Sam yang antarkan ke para tetangga. Kalian duduk manis di depan rumah saja, menonton pertunjukan barongsai,” kata Ko Sam.

“Siap, Ko! Ayo Chun, kita segera bagi. Itu suara genderangnya sudah mulai terdengar,” kata A Lin yang dengan cekatan langsung memasuk-masukkan jeruk ke dalam kotak kardus.

Sementara tak jauh dari rumah Mak Hwa, rombongan barongsai sudah menari-nari cantik memamerkan surai lembutnya sambil mengedip-ngedipkan bulu matanya yang lentik.

 

**SELESAI**

 

Selamat Tahun Baru Imlek 2022, untuk semua yang merayakan, ya…

 

Berkemah Seru dan Kesebangunan

  Bis yang ditumpangi siswa-siswi kelas enam SD Tegalrejo berhenti di Bumi Perkemahan Mandala. Anak-anak berebutan keluar, ingin segera meni...