Mia sedang membaca
buku ketika ada yang terjatuh dari dinding kamarnya. “Apa ya, itu?
Jangan-jangan cicak jatuh, atau kecoak terbang,” gumam Mia.
Dasarnya Mia pemberani, didekatinya sesuatu yang terjatuh di belakang
lemari belajarnya. Diamati sekilas, lalu Mia melihat ke atas dinding kamarnya. Oh, ya ampun, ternyata cat kamar Mia mengelupas. Rontok karena dindingnya
lembab.
Tak lama kemudian, Mia keluar kamar. “Ayah sedang apa, ya?” batin Mia
melongok ke beberapa ruangan mencari ayahnya. “Oh, itu dia di teras depan,
sedang minum kopi sambil membaca koran.”
Mia mendekati ayahnya. “Yah, bolehkah kamar Mia dicat ulang? Sudah
banyak yang mengelupas dan warnanya juga tampak kusam,” tanya Mia pada ayahnya.
Melihat Mia duduk di sebelahnya, Ayah menutup koran di tangannya, “Memang
dalam waktu dekat Ayah berencana mengecat kamar Mia, hanya saja butuh
perhitungan untuk biaya membeli catnya.”
“Asyik, terima kasih, Yah.” Mia memeluk ayahnya. “Oiya, boleh Mia yang coba
hitung untuk biaya catnya? Mungkin tidak tepat sama, tapi bisa sedikit
mendekati,” ujar Mia.
“Wah, tentu saja boleh. Biar Ayah bisa siapkan uangnya.” Ayah senang
karena Mia menawarkan diri.
“Sebentar Mia ambil kertas dan pensil, Yah.” Mia segera berlari ke
kamarnya, tak lupa dia mengamati bentuk dinding kamar sekaligus menghitung
panjangnya dengan meteran bangunan Ayah.
Tak sampai sepuluh menit, Mia sudah kembali duduk di sebelah ayahnya. ”Pertama-tama
hitung luas permukaan dinding yang akan dicat. Karena kamar Mia berbentuk
persegi dengan panjang 3 m dan tinggi 3 m di keempat sisinya, maka luas
permukaan dinding kamar Mia bisa dicari dengan rumus 4 x sisi x sisi, sehingga diperoleh
4 x 3 m x 3 m = 36 m2.”
Ayah mengangguk-angguk mendengarkan penjelasan Mia.
“Kalau satu kaleng cat kira-kira bisa untuk mengecat berapa meter
persegi, Yah?” tanya Mia.
“Satu kaleng kira-kira bisa untuk tiga belas meter persegi,” jawab Ayah.
“Oke, jadi cat yang dibutuhkan adalah 36/13 = 2 10/13.
Atau jika nanti kita membeli tiga kaleng cat, akan ada sisa sedikit.” Mia berhitung
sambil mencorat-coret. “Lalu satu kaleng cat harganya berapa, Yah?”
“Satu kaleng cat harganya Rp85.000.”
“Jadi untuk membeli tiga kaleng cat butuh biaya 3 x Rp85.000 = Rp255.000,”
jelas Mia.
“Sip, keren betul anak Ayah.” Dengan wajah bangga Ayah mengangkat kedua
jempolnya. “Kalau begitu besok kita bisa langsung membelinya.”
“Asyik. Nanti Mia bantu cat ya, Yah!” ujar Mia bersemangat.
**SELESAI**
No comments:
Post a Comment