Tahun ini, kedua anak saya masuk SMP. Ketika mengisi data diri, ada pertanyaan yang mengusik saya, “ Apa mata pelajaran yang tidak kamu sukai?”
Pertanyaan ini membuat saya flashback ke masa-masa sekolah dulu. Eh, jadi berasa tua…
“Matematika sulit.”, “ Aku tidak suka matematika.”, “Itu pelajaran angka semua, bikin pusing!” adalah jawaban yang paling sering ditemui, kalau kita ditanya tentang pelajaran matematika.
Mengapa tidak suka matematika?
Ada beberapa poin yang menjadikan kebanyakan orang atau siswa tidak suka matematika. Berikut hasil penelusuran saya:
1. Dasar mulai belajar matematika
Ketika awal belajar tentang angka, kita menganggap remeh, karena itu hanya sekedar angka. Ketika mulai menjumlah, ada beberapa kesulitan, tapi masih bisalah diselingi main atau nonton TV. Ketika lanjut ke perkalian atau sejenisnya, otak mulai memberontak karena di penjumlahan kita tidak menguasai dengan baik. Semakin naik ke tahap selanjutnya, semakin kesulitan, semakin menghindari, semakin tidak bisa.
2. Pengajar atau mentor adalah koentji
Kalau ini, untung-untungan. Sepanjang kita sekolah dan bertemu dengan bermacam-macam pengajar, pastilah kita menemukan berbagai tipe pengajar yang berbeda-beda. Ada yang terlalu kaku dan tidak menarik, ada juga yang kreatif. Ada yang memaksakan anak harus bisa menerima materi dalam jangka waktu sempit, ada juga yang pelan dan sabar menjelaskan, sehingga anak-anak punya ruang untuk menerima materi dengan baik dan nyaman. Tapi, kembali pada situasi pengajaran juga. Kalau di sekolah formal, dengan murid sekian banyak dan bermacam-macam karakter, dalam waktu singkat harus menyelesaikan materi ini-itu, pastilah sulit untuk mendapatkan pengajaran ideal.
3. Malas
Melihat kumpulan angka-angka yang campur aduk, membuat kita malas untuk mengurai benang kusut. Padahal, ketika satu masalah simpel terselesaikan, lalu bisa lanjut ke level berikutnya, lama kelamaan jadi seperti bermain games.
Matematika sebetulnya sangat sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari. Mulai dari menghitung uang, sampai mengukur takaran bahan masakan. Dari perhitungan jam, sampai barang belanjaan. Semua menggunakan matematika.
Saya tidak bilang matematika mudah. Selalu ada saat-saat dimana masalah (matematika) mentok tidak terselesaikan. Cara saya mengatasi, berusaha mencari jawaban dengan bertanya ke sana-sini. Kalau tidak bisa, sekarang bisa mencari di mesin pencarian. Masih tidak bisa, ya menyerah dulu saja. Dicari kapan-kapan..
Ini juga yang saya sampaikan ke anak-anak, untuk tidak membenci matematika, meskipun bukan berarti harus menyukainya.
Untuk mengenalkan matematika yang seru ke anak-anak, bisa dengan cara seperti ini:
1. Teka-teki Matematika
Menggunakan buku aktivitas matematika adalah salah satu pilihan bijak untuk menarik anak-anak mengenal angka, sebagai dasar belajar matematika. Banyak buku aktivitas yang bisa dipilih sesuai usia dan kemampuan anak.
2. Permainan Seru
Ada macam-macam permainan anak yang berbasis matematika, contohnya: ular tangga, monopoli, sudoku, domino, dan lain sebagainya. Kita tinggal memilih mana yang paling cocok sesuai dengan usia anak.
3. Dongeng atau Cerpen Matematika
Untuk anak yang sudah sedikit lebih besar, menyelipkan cerita matematika adalah salah satu trik untuk membuat anak tertarik pada perhitungan atau problem solving. Anak-anak akan mengikuti jalan cerita, kemudian akan ikut menghitung, jika ada perhitungan dalam cerita yang dibacanya. Itu idealnya.
4. Eksperimen yang Asyik
Membuat percobaan kecil, lalu membuat kesalahan, akan lebih diingat daripada hanya belajar textbook saja. Dan lebih seru, pastinya.
5. Memberi contoh dari kehidupan sehari-hari
Sepotong kue untuk berdua, sekantung permen untuk berlima. Dari contoh-contoh kecil, anak-anak belajar matematika. Dan masih banyak contoh lainnya, ya…
Memang dibutuhkan waktu untuk membersamai anak belajar apa saja, dalam hal ini, matematika. Tapi dengan meluangkan waktu untuk membuat anak-anak tertarik pada matematika, akan sangat worthy untuk ke depannya.
Jadi, jangan tidak suka matematika, ya…
Search This Blog
> Belajar Matematika dan Sains Menyenangkan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Berkemah Seru dan Kesebangunan
Bis yang ditumpangi siswa-siswi kelas enam SD Tegalrejo berhenti di Bumi Perkemahan Mandala. Anak-anak berebutan keluar, ingin segera meni...
-
Bis yang ditumpangi siswa-siswi kelas enam SD Tegalrejo berhenti di Bumi Perkemahan Mandala. Anak-anak berebutan keluar, ingin segera meni...
-
Siapa yang tidak tahu yoghurt? Yoghurt, berasal dari bahasa Turki, yo ÄŸ urt (dieja yogurt) adalah produk hasil olahan susu yang dibuat ...
-
Bibi Estella suka sekali membuat kue, terutama kukis. Setiap ada kegiatan di Desa Merona, pasti dia membawa berbagai macam kukis. Kukis bu...
Betul banet, mba, tutor merupakan kunci agar kita memahami sesuatu dengan baik. Saya jg senang pelajaran menghitung salah satunya krn saya dapat guru yg asyik cara ngajarnya. Thankyou for sharing mba.
ReplyDeleteAnak saya juga tidak suka matematika dia sudah anggap matematika itu musuh... Duhhh padahal masih SD
ReplyDeleteBanyak cara yang bisa diterapkan untuk msngajarkan dan membuat anak-anak cinta dan suka matematika ya, Kak. Untuk menguasai suatu hal memang harus menguasai hal paling mendasar dulu
ReplyDeleteyup betul banget, kalau menurut sy kunci utamanya di mentor yang lain urutan berikutnya, bagaimana membuat matematika menarik bagi anak-anak itu sebuah tantangan
ReplyDeleteAnakku belum di tahap suka MTK. Tapi dia mau belajar. Ga jelek jelek amat sih nilainya, xixixi.
ReplyDeletematematika harus dibuat menyenangkan yaa 😇 kalo udah dinggap horor duluan mah bakalan berabe ☺
ReplyDeleteSetuju si ini ka... Suatu saat nanti mungkin bisa saya aplikasikan ke tika udah punya anak... Terimakaai
ReplyDelete